Laman Engkos

Selasa, 23 November 2010

Kisah Tentang Diriku...

Kau Yang T’lah Pergi
(Cerpen)

Berikut ini adalah sebuah kisah sebagaimana tertulis dalam buku Diaryku. Pada suatu hari di bulan November tahun 2007, tepatnya hari Jum’at. Cuacanya pun cerah dan tidak nampak sedikitpun awan yang menutupi langit yang biru. Hari ini adalah hari dimana hari akan berbeda dari sebelumnya. Awalnya, kisah cinta seorang sahabatku yang bernama Muhamad Rochmad atau di panggil Rochmad, dengan seorang wanita yang bernama Uminah. Uminah ini adalah saudara sepupuku yang bekerja di rumahku. Kisah ini bermula ketika, pada malam harinya Rochmad mengungkapkan perasaannya kepadaku, bahwa dia mencintai Uminah.
Saat itu pula sekitar jam 18.50 sebelum Adzan Isya, Rochmad menelponku, dengan nada yang aneh, lain dari biasanya.
“Kos, lo kesini dong! Gue mau ngomong sama lo!” Tanya Rochmad ketika menelponku.
“Mau ngomong apaan? Kayaknya penting nich!”
“Mmm… jangan-jangan PR disekolah, ye???” jawabku.
“Udah!!! Pokoknya lo kesini aje???” jawab Rochmad sambil mengakhiri dengan berkata,
“Udah dulu, ye?”.
Saat itu pula telpon terputus. Tapi tiba-tiba perasaanku berubah menjadi aneh, hati gelisa, jantung berdegup kencang, dll. Entah pertanda apa ini. Lalu Adzan Isya berkumandang, segera aku mengambil air wudhu, dan melaksanakan shalat Isya. Setelah selesai shalat, aku langsung menuju rumah Rochmad, sambil merenung,
”Apa yang akan dibicarakan Rochmad, ya?” terbayang suatu gambaran pasti tidak beres.

***
“Rochmad, Rochmad.” Setelah sampai didepan rumahnya, aku langsung memanggilnya. Lalu Rochmad muncul dari dalam,menyuruh aku masuk kerumahnya. Rochmad mengajak aku, ke lantai atas rumahnya. Kami berdua duduk di bangku, yang terbuat dari bambu, dan langit pun dihiasi bintang-bintang yang berhamburan ditemani oleh bulan yang memancar dengan indahnya. Beberapa menit kemudian, Rochmad angkat bicara. Dengan perasaan ragu dan mungkin waktunya tidak tepat, dia memberanikan diri.
“Kos, gue mau ngomong sama lo!!! Tapi gue malu ngomongnya.” Jawab Rochmad dengan nada tersipu malu.
“Ngomong aja kali? Nggak usah malu-malu.” Aku menjawab pertanyaan Rochmad. Sejenak Rochmad terdiam, dan semenit kemudian Rochmad berkata,
“Kos, sebenarnya gue suka sama, Uum?” Tanya Rochmad kepadaku dengan wajah atau ekspresi yang aneh. Lalu aku terkejut mendengar pengakuan Rochmad suka sama Uum.
“Haaa!!!”
“Apa gue nggak salah denger nich? Lo suka sama Uum?”
“Gue juga nggak tahu? Apakah gue suka sama Uum apa nggak? Tapi semenjak gue kenal dia, gue ada rasa-rasa suka sama, Dia?” Rochmad berkata lagi.
Aku terdiam beberapa menit. Aku tidak menyangka, dugaanku selama ini ternyata terjadi. Langit pun semakin gelap dan lampu penerangan ditempat kami duduk sudah mulai redup.
“Berarti benar ya, Mad? Dugaan gue selama ini. Lo suka sama Uum! Tapi kenapa lo bilang, gue cocok sama Uum? Padahal gue hanya temanan sama dia doang, kok!” tanyaku sambil mengangkat alis, seperti orang yang mengerti saja. Lalu Rochmad hanya diam dan diam. Dan disaat itu pula aku, menceritakan Uum bagaimana sifatnya dan kelakuannya. Dia hanya bisa tersenyum dibalik kegelapan malam dan membayangkan Rochmad sedang bersamanya.

***

Pagi ini aku bangun lebih awal. Adzan shubuh terdengar, ketika aku sedang memakai baju. Ini adalah hari Sabtu, tanggal 24 November 2007. selesai berpakaian aku shalat Jama’ah dengan Uum. Hari yang akan cerah di tahun 2007. Setelah shalat, makan, merapikan buku aku berangkat ke sekolah.
Sesampainya disekolah, bel berbunyi. Dan Aku masuk. Guru pun ikutan masuk. Hari ini pelajaran Bahasa Indonesia. Gururnya pak Abduh. Guru yang aneh, suka mengejek tapi disuruh jangan mengejek. Materinya membuat pidato, tapi aku belum pernah membuat pidato, jadinya salah semua. Sungguh memalukan. Dua jam telah berlalu. Mata pelajaran pun diganti dengan mata pelajaran PLKJ. Mencatat dari Bab 1 dan 3. Ya? Lumayan bagi seorang pelajar biar sukses.
Pada saat aku, sedang mencatat. Aku terlalu capek. Jadinya aku ngelitikin Rochmad yang sedang nulis. Lalu Rochmad marah, sampai membalas ngelitikin. Tiba-tiba, terdengar suara dispeaker kantor, “Anak-anak hari ini kalian belajar dirumah? Karena hari ini guru-guru akan rapat. Mohon semua guru memulangkan muridnya.” Berbicara seorang guru dispeaker. “Horeeeee….!!!” Teriak beberapa murid yang berada dikelas IX-E, yaitu kelas ku.
Selepas pulang sekolah Aku, Anto, dan Rochmad berencana ingin meminjam bola basket untuk kesenayan minggu besok. Minjamnya sama Yuli, Friends Me. Tapi saat dikunjungi rumah Yuli, dianya tidak ada, jadinya pada pulang kerumah masing-masing. Di saat waktu menunjukkan pukul 13.00 tepat, didepan rumahku terdengar suara yang memanggilku.
“Engkos, Engkos..!”. saat aku lihat ternyata Rochmad dan Rahman, Best Friends Me. Rahman mengenakan kaos bola merah, sedangkan Rochmad kaos biru muda. Di samping itulah tawa dan canda ada. Dan itu pun tidak akan terlupakan. Pada saat kami bercanda-canda Anto memanggilku. Dia hanya ingin meminjam Mp3, lalu pulang.
Aku, Uum, Mbak Idah, Rochmad, Rahman duduk di depan teras atas. Kami tertawa-tawa, sampai Rahman ngiler, disaat tertawa terbahak-bahak.
“Man, lo ngiler, ye?” tanyaku sambil menahan tawa.
“Hehehe!” jawab Rahman tertawa cekekekkan.
Di samping itu Aku lihat Uum sedang memandang Rochmad, sejak pertama tertawa keluar dari mulut Rahman.
“Ya? Jelas. Wong Rochmadnya diam saja, toh!”
“Hehehehe”. Jawabku dalam hati. Dan malamnya Aku main kerumah Rochmad. Yang datang juga yang tadi siang. Rahman, dan Anto. Kami tertawa-tawa lagi, seperti orang gila. Yang selalu tertawa tanpa mengenal waktu.
***

Sepanjang hari di bulan November. Rochmad selalu aku ceritakan sifat Uum. Sampai Aku bosan mengulang suatu peristiwa yang sudah terjadi. Tapi tetap saja Rochmadnya tidak pernah bosan. Hari demi hari sudah terlewati. Tanggal 29 November 2007. Aku menjadi gila dan setres. Karena membohongi guru dan teman-temanku. Aku minta izin ke guru piket. Tapi guru piket itu tidak tahu, bahwa aku akan kabur dari rumah. Aku tidak tahu kenapa aku nekat dan memberanikan diri berbohong kepada guru. Tapi, semenjak aku kabur dari rumah, Uum dan Mbak Idah kerumah Rochmad terus. Sampai orang tuaku marah-marah. Hari yang special kali? Buat Rochmad.
“Huuuuuuuuuuu” mungkin hari ini Rochmad sedang berbahagia, dengan wanita pujaannya. Rochmad itu benar-benar gila. Aku pernah melihat dari raut wajahnya pucat, mungkin Rochmad begadang dan tidak bisa tidur nyenyak. Ohhhh! Malangnya nasib sahabatku. Dia terlalu menggilai seorang wanita pujaannya, sampai rela berkorban untuknya.
Bulan November telah berlalu. Kini saatnya berganti ke bulan Desember, dengan cerita yang baru dan benar-benar setia. Hari selasa, tanggal 4. hari aneh buat Rochmad. Sepulang sekolah, terdengar suara yang memanggil diriku, yang sedang bermain game.
“Engkos, Engkos” ternyata Rochmad yang memanggilku.
“Ada apaan, Mad?” tanyaku.
“Kos, anterin gue beli buah yuk? Di Benhil.” Jawab Rochmad yang pada saat itu mengenakan kaos hijau.
“Mang, buat siapa?” tanyaku lagi.
“Ya! Buat Uum lah!” jawabnya.
“ Tapi gue, belum shalat Dzuhur? Lo mau nungguin gue?”
“Ya, udah!”.
Saat aku membuka kran diatas untuk berwudhu, Aku berpikir,
“Tumben sekali, Rochmad mau membelikan buah, untuk Uum.” Tanyaku dalam hati. Sehabis shalat, aku bergegas turun menemui Rochmad.
Setengah jalan belalu, dan kami berhenti ditempat orang yang berjualan martabak keliling. Saat itu Rochmad sedang lapar, jadinya beli martabak dulu, untuk mengisi perutnya. Aku ditawari martabak tidak mau, oleh Rochmad. Setelah itu kembali jalan. Dijalan pun? Kami ngobrol-ngobrol. Sejam kemudian, akhirnya kami sampai didepan pintu Alfamart. Rochmad memilih buah, tapi dia juga membutuhkan pilihan yang tepat dariku. Lalu aku bilang,
“Mad, buahnya jangan banyak-banyak! Mang duit lo cukup apa?” Aku Tanya.
“Gue bawa duit Rp50.000” jawabnya. Akhirnya Rochmad membeli buah apel dan pir, dengan total harga Rp31.000. Rochmad pun merasa senang bercampur dengan rasa grogi. Karena dia harus memberinya kepada Uum. Dijalan pun dia kebingungan. Lantas dia Tanya kepada Aku,
“Kos, mendingan buahnya lo yang kasih, ya?” katanya sambil menyuguhkan sebuah kantong plastic yang didalamnya terdapat buah.
“Kok gue sih! Kan lo yang beli bukan gue. Seharusnya elo?”
“Iya? Gue tahu! Tapi gue malu.”
“Malu apanya? Pasti dia senang kok! Gue jamin deh?” lalu sejenak Rochmad terdiam. Bagaimana ya? Cara memberinya? Menurut dugaanku.
Dijalan kami melihat bangku panjang. Kami istirahat sejenak. Lalu aku mendapat ide.
“Mad? Gimana kalau buahnya gue pegang dulu? Setelah itu baru lo? Disaat Uumnya lagi berada sama lo!”
“Boleh, tuh!” jawab Rochmad sambil tersenyum. Dan meninggalkan tempat duduk. Sesampainya di sekolah SD Al-Abrar, Rochmad membeli pangsit atau mie ayam. Rochmad tawarin aku, tapi Aku tidak mau. Hari yang sama seperti mimpiku di bulan puasa. Sehabis makan, dilanjutkan perjalanan terakhir menuju rumahku. Sesampainya didepan rumahku, Rochmad menarik tanganku.
“Kos, lo aje yang kasih buahnya?” kata Rochmad dengan nada gemetar. Lalu aku paksa, agar dikemudian hari tidak menyesal. Aku masuk duluan dan disusul dengan Rochmad dari belakang. Rochmad menunggu dikamarku. Dan aku bangunin Uum, tapi dianya sedang sakit kepala. Jadinya dibangunin pun susah. Tapi Mbak Idah yang membangunkannya.
Beberapa menit kemudian Uum bangun, sambil memegang kepalanya yang sedang pusing. Rochmad angkat bicara,
“Um? Nih Aku bawain buah buat kamu.” Kata Rochmad dengan nada tersipu malu saat memberinya Uum buah. Lalu Uum bilang,
“Aduh….! Omad nggak usah ngerepotin. Aku juga agak mendingan?” jawab Uum.
“Udah biarin aje? Kata Rochmad lagi. Selang beberapa menit berbicara, mereka berdua aku tinggal dikamarku. Entah apa yang mereka bicarakan. Waktu sudah menunjukkan pukul 17.00, Rochmad berpamitan untuk pulang, sama Aku lalu Uum. Entah berapa menit semenjak Rochmad pulang, telepon rumahku berdering. Saat aku lihat no.nya, ternyata Rochmad telepon. Lalu aku menyuruh Uum yang angkat.
“Udah dimakan belum buahnya?” Tanya Rochmad sewaktu menelpon.
“Udah!!!” jawab Uum sambil mengeluarkan lidahnya.
Tanda orang bohong. Tapi pada akhirnya Rochmad senang dan Uminah pun begitu.

***
Keesokan harinya merupakan hari yang benar-benar tidak terduga. Selepas pulang sekolah aku tidur siang. Karena disekolah tadi, pelajarannya membuat aku capek, menghitung terus dari awal sampai bel sekolah berbunyi. Adzan magrib berkumandang, aku bangun dan bergegas menuju kamar mandi. Sehabis mandi, Shalat jama’ah dengan Uum dengan biasanya. Usai sahalat, Uum nawarin aku buah, yang kemarin Rochmad kasih. Tapi aku tidak mau, karena itu merupakan pemberian Rochmad untuk Uminah kekasihnya. Tapi dia bilang,
“Udah kos! Makan aja. Itu juga buat aku dan aku juga nawarin kamu?” kata Uum. Apa boleh buat, aku mengambil buah apel, yang disuguhkan Uum.
“Manis juga, Um?” jawabku sambil mengunyah. Uum tersenyum.
Beberapa menit kemudian warungku buka. Sekitar pukul 18.45 sore. Dengan biasanya Uum dan Mbak Idah menjaga warung. Aku ikut saja. Dari pada bengong, mendingan bantuin jaga warung. Waktu sudah menunjukkan pukul 19.10. Aku melaksanakan Shalat Isya, tapi tidak berjama’ah dengan Uum. Karena dia sedang menjaga warung. Sehabis shalat, terdengar suara Mbak Idah memanggilku dari lantai bawah,
“Kos, kos! Ada Rochmad tuch!”
“Iya!!!” jawabku.
Bergegas aku turun dan menemui Rochmad yang saat itu memakai jaket.
“Kos, main yuk!” Tanya Rochmad. “Tapi gue mau jaga warung? Sama Rahman aje mainnya?” jawabku.
“Ya, udah main dirumah lo aje?”
“Ya, udah?” jawabku dengan nada yang pelan. Aku dan Rochmad naik keatas dan menuju kamarku.
Rochmad duduk diatas kasur. Secara tidak sengaja, kepala Rochmad kepentok ranjang tempat tidurku.
“Auuuuh!”
“Hahahaha! Kebiasaan lo mad? Kalo duduk dikasur gue selalu kepentok? Makanya jadi orang jangan tinggi-tinggi” kataku sambil garuk-garuk kepala. Lalu dengan biasanya Rochmad tertawa tersipu malu. Keheninggan pun terjadi. Sesaat kemudian, Rochmad cerita.
“Kos, kayaknya gue pengen kerja deh!” kata Rochmad dengan nada pelan.
“Haaa! Kerja? Mau ngapain?” jawabku. Tidak kusangka Rochmad berpikiran seperti itu.
“Ya? Cuma mau cari pengalaman aje?”
“Gue juga pernah kerja ditempat buka tutup kendaraan? Sama Kiki? Tapi dulu, sewaktu masih SD?” katanya dengan raut wajah dan ekspresi yang aneh.
“Iya? Gue sih, nggak mau ngelarang lo! Tapi lo kan masih sekolah? Lagi pula ngapain coba? Kerja emangnya nggak sulit?” Jawabku menasihati Rochmad. Yang tingkah lakunya, semakin aneh.
“Apa jangan-jangan lo? Mau kayak Uum? Tapi kan beda?”
“Gue juga tahu, Kos? Tapi gue rela kok mau kerja apa aja? Yang penting halal?” jawabnya.
“Lo mau kerja apaan?” tanyaku lagi.
“Apa aja, deh! Lo mau kan bantuin gue?”
“Gue sih, Mad! Mau-mau aja? Tapi lo kerja apa?” jawabku dengan nada rendah tapi meninggi.
“Sssst!!! Jangan keras-keras, Kos? Entar kalo Uum tahu gimana?” Kata Rochmad yang raut wajahnya ketakutan.
“Kalo kerja sih, Kos! Gampang? Jadi Tukang Parkir, juga nggak apa-apa?”
“Haaaaaa!!! Gila lo, Mad! Masa Tukang Parkir? Apa gue nggak salah denger nih, telinga?” Jawabku dengan perasaan tertegun mendengar penuturan Rochmad yang ingin bekerja jadi Tukang Parkir.
“Kan, yang penting halal? Nggak nyolong gitu?” Kata Rochmad dengan mengangkat alisnya.
Sejenak ku berdiam. Tidak kusangka akan terjadi seperti ini. Lalu aku bicara.
“Rochmad? Medingan nggak usah pikiran yang macam-macam deh! Lagi pula, kalo Orangtua lo tahu gimana? Lo mau dimarahin abis-abisan? Sama Bapak lo?” Tanyaku.
“Gue juga tahu? Waktu gue kerja sama Kiki aje, gue ketahuan sama Kakak gue? Trus gue dimarahin sama Orangtua gue.”
“Nah!!! Tuh lo tahu? Kalo ketahuan lagi gimana?” Tanyaku lagi.
“Ya? Lo-nya jangan bilang-bilang sama Orangtua gue? Apalagi cerita sama Uum?”
Dan akhir curhat terhenti. Waktu menunjukkan pukul 21.30. Rochmad pun pamit pulang. Segera Aku bilang sama Uum.
“Um, kamu tolong nasihatin Rochmad? Masa dia mau kerja?” tanyaku
“Haaaaa! Kerja?” jawab Mbak Idah yang saat itu sedang memutar VCD. Uum pun hanya bisa diam, dan terkejut saat aku bilang Rochmad mau kerja.
“Iya, Um? Kamu bilang kek? Sama sih Rochmad? Masa dia berpikiran mau kerja. Emangnya mau kerja apaan, Kos?” Tanya Mbak Idah yang pada saat itu sedang minum air.
“Emm…mm.. tukang parker, Mbak idah!” jawabku sambil menutup mulutku dengan jari telunjukku.
“Haaaaa! TUKANG PARKIR?” terdengar suara Mbak Idah yang begitu terkejut mendengar penuturan ceritaku.
“Hahahahaha! Kos! Kamu nggak bercandakan?” Tanya Mbak Idah.
“Ya ampun? Ngapain juga bohong? Wong Rochmadnya sing Ngomong karo Reang.” Jawabku dengan gaya bahasa Jawa Cirebon. Lalu semua menjadi terpaku atas ceritaku. Uum pun demikian. Dia hanya meratapi dalam hatinya. Mungkin dia berpikir, “Masa Omad berpikiran seperti itu?”
Tidak terasa malam sudah larut. Mbak Idah yang dari tadi ingin mendengarkan lagu, tidak bersuara-suara. Sampai lelucon pun terlempar.
“Um, kamu kasih tahu napa? Masa dia mau jadi Tukang Parkir? Kalo Rochmad jadi Tukang Parkir, trus kamu apa, Um?” Berkata Mbak Idah yang berdiri di bangku dan sedang memutar VCD.
“Aku sih, Pemulung?” Jawab Uum. Lalu Mbak Idah Tertawa Terbahak-bahak dan aku pun juga ikut-ikutan.
“Hahahaha….Emmmmm….! Masa pemulung. Kien sih, ora waras kabeh! Rochmad Tukang Parkir. Dan Uumnya Pemulung, parahan Uum, daripada Rochmad. Kalo Uum Pemulung, kitae kuh! Pengemis? Hahahaha. Oos kuh, Banci Tralala Trilili? Hahahaha?” Kata Mbak Idah yang dari tadi tidak henti-hentinya tertawa.
“Trus Rachmannya, Tukang pejet. Sing enggo kacamata ireng kah! Trus kuh! Gawa tongkat, karo kaleng sing ana recehane gah!hahaha.” Jawabku dengan terburu-buru dan tertawa.
“Gawe lague mengkenen je, Kos? Aku tak mau, kiri-kiri, aku jadi pemulung. Hahahaha!!!” kata Mbak Idah. Dan bukannya dibantuin nasihatin, malah diejek nggak bener. Tapi yang penting Uum harus nasihatin Rochmad? Biar nggak kelewatan. Dan Kami pun tertawa dimalam yang sunyi ini. Sampai-sampai Mbak Idah Joget-joget pantat dan membawa kaleng Rokok di masukan uang koin. “Klontang-klontang.”

***
Semenjak kejadian Rochmad ingin jadi Tukang Parkir. Rochmad marah sama Aku. Dia bilang hanya bercanda, dan Aku harus minta maaf sama Uum. Dan bulan Desember ini, Aku akan melaksanakan ujian semester 1. dan akan ada yang pergi dibulan ini. Ujiannya dilaksanakan pada hari Senin tanggal 10 Desember.
Di saat ujian semester 1 hampir tiba, kami pada tanggal 9 Desember, berenang di Sinabung, sebelum Blok M. yang merencanakan ini Aku dan Rachman. Di hari itu pun hari yang cerah dan tidak terasa panas. Aku menjeput Rachman dirumahnya. Dan beralih ke rumah Rochmad. Tapi, disaat kami memanggil Rochmad, dianya sedang disuruh oleh Orangtuanya ke pasar dan terpaksa kami menunggu selama 1 jam setengah. Beberapa menit kemudian, Rochmad datang dengan kaos berwarna hijau tua. Dan Aku memanggilnya,
“Omad! Jadi nggak renangnya?” tanyaku. Lalu Rochmad hanya mengangguk kepala, pertanda dia setuju. Setelah itu, Rochmad menyuruh Aku dan Rachman masuk ke dalam rumahnya. Dia sedang merapikan baju, dan memasukkannya ke dalam tas slempangnya yang berwarna biru, yang sudah usam. Sehabis itu, Rochmad berpamitan dengan kedua Orangtuanya dan meminta uang untuk Ongkos pulang-pergi. Rachman yang pada saat itu hanya bisa diam, akhirnya bicara.
“Kos, lo bawa handuk, nggak?” Tanya Rachman yang sedang merogo tasnya.
“Oh, ya? Gue lupa bawa? Trus kantong plastic juga nggak bawa? Oh my God……!” Jawabku dengan nada meninggi.
“Kalo lo, Mad? Bawa handuk?” Tanyaku.
“Bawa? Kenapa?” jawabnya.
“Aaaah! Sial banget sih? Gue hari ini?” Jawabku di dalam hati.
Lalu kami sampai di depan Batu Besar yang bertuliskan, “TPU Karet Bivak”. Dan cuaca berubah menjadi panas, hingga menusuk kulit. Sejam kemudian, Kopaja jurusan Blok-M-Tanah Abang, dengan Nomor 608, tiba. Dan kami lekas naik dituntun oleh kenek Kopaja tersebut. Lalu kenek tersebut, minta uang transport, dan Rachman pun menyerahkannya. Rochmad duduk paling pinggir dan aku disamping Rochmad. Sedangkan Rachman duduk dipaling depan dekat pintu masuk Bus. Bus terus saja….. (to be continued)

Tunggu cerita tentang diriku…

Senin, 22 November 2010

Puisi Teman

Belenggu Cinta

oleh Muhamad Rochmad

Terbelenggu cintamu
Terhempasku di dlm pelukanmu
Bermandikan air surga
Membasuh jiwa
Menghempaskan seluruh dahaga
...
Dekaplah tubuhku kasih
Bawalah aku melayang bersamamu
Menyusuri ruang hati
Yg penuh kasih
Berhiaskan cinta abadi

Berikan aku cinta suci
Yang terdalam dari hatimu
Berikan aku kasih putih
Yang tulus darimu

Selalu ku berharap
Semuanya abadi

Novel

Daud, Sang Pemenang

Diperiksa oleh:primus74
Novel ini mengisahkan tentang pemuda desa yang pintar ngaji dan suara yang indah. Ia tertarik mengadu nasib di kota kemudian menjadi selebritas. Ia juga terjerat dalam konflik industri musik: mayor lebel versus indie lebel.

Fatih Beeman, penulisnya, menyajikan seri novel inspirasi Nabi ini dengan apik dan bahasanya renyah dibaca. Fatih sudah menulis beberapa novel yang berlatar belakang sejarah tokoh-tokoh Islam dalam cerita fiksi kontemporer sehingga bisa lebih mendekatkan pembacanya dengan realitas kekinian.

Daud, Sang Pemenang Originally published in Shvoong: http://id.shvoong.com/books/novel-novella/2072537-daud-sang-pemenang/

Penerbangan



Sistem Garuda Terganggu karena Sabotase?
Senin, 22 November 2010 | 20:08 WIB
Reuters
Garuda Indonesia


JAKARTA, KOMPAS.com — Gangguan yang terjadi pada sistem penerbangan Garuda Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta sampai saat ini masih diselidiki oleh pihak maskapai pelat merah tersebut.

Direktur Pengembangan dan IT Garuda, Elisa Lumbantoruan, menyatakan, banyak kemungkinan yang menjadi penyebab anjloknya sistem pelayanan tersebut. Salah satu kemungkinannya adalah sabotase. "Ada kemungkinan karena kesengajaan, tetapi masih terus diselidiki," kata Elisa kepada Tribun di Jakarta, Senin (22/11/2010).

Menurutnya, saat ini sistem lama di Garuda sedang dalam transisi ke Integrated Operational Control System (IOCS), sistem yang nantinya terintegrasi dengan maskapai anggota Global Alliance Sky Team. "Sebenarnya, kita telah menyiapkan seluruhnya secara cermat. Tetapi tiba-tiba terjadi masalah itu," lanjutnya.

Dijelaskannya, pemasangan IOCS dilakukan mulai Kamis (18/11/2010). Saat itu dilakukan cut over pada sistem lama, pada hari pertama semua berjalan lancar. Sehari kemudian, saat teknisi datang, dikatakan tidak ada masalah.

Namun, pada hari Sabtunya sistem anjlok lagi. "Ada kabel yang tercabut di sistem. Nah, ini yang jadi penyebabnya. Apakah kabel lepas dengan sengaja atau karena kesalahan teknis, kita belum tahu," tandasnya.
Sumber: kompas.com

Foto Sahabat

1. Ini foto, saat sahabatku pergi jalan2 ke kebun raya Ragunan. Waktu itu cuma bertiga saja, pergi keragunan. Di dalam foto ini, adalah Rahman dan Rochmad... Keren kan?
2. Foto bersama patung saudara jauh... hehehehe... Cool kan?
3. Ini dia,, Pose ekslusif kami bertiga. Keren ga? Pastinya dunk?
Pemandangannya juga terasa hutan gitu...!!!
4. Ini dia yang lagi jalan2 ke Curug Bogor,, pemandangan air terjun, terasa segar sekali.. Mantap dah!
5. Ekslusif yang keren juga nie,,, Pose teman2 w, dan sahabat,, ga da matinya. Tapi kok ada cewe'a ya??? Itu namanya Sofi... temennya rahman... hehehehe

Foto Keluarga

1. Foto ini, diambil ketika saya dan keluarga pergi jalan-jalan ke Candi Borobudur
2. Foto ini, diambil ketika keluarga saya makan di kedai daerah kampung saya, dan menikmati masakan Empal Gentong, khas Cirebon... Mantap..
3. Ini adalah foto adik saya no. 3, saat itu baru umur 2 hari, setelah ibu saya melahirkan.. lucukan? Saya memberikan nama untuk adik saya yang ke-3 adalah Muhammad Sofya, lahir pada tanggal 18 Desember 2007...

Kisah Teman

KISAH HARI MINGGU YANG SURAM LAST SEASON

oleh Oeoem Pamoengkas pada 16 November 2010 jam 12:27
ini adalah lanjutan cerita gue dari yg season 1 .



abz dr pos polisi , gue ama anak2 lgsg lanjutin perjalanan ke seven eleven didaerah blok m . lebih tepatnya disamping plaza blok m .. sbnr.a tujuan kita tuh mau ke burger blenger , tp krna burger blenger.a blm buka , jd.a kita ke seven eleven (sevell) dlu deh .. gue kira sevell ntu kyk gmna . ehh , ga tau.a tmpt.a biasa ajaa . tp asik buat nongkrong .. kita d.sevell kurang lebih udh stgh jam . sii gembull ama unge udh kelaperan , mreka kepengen bgd makan burger ntu ..
sktar jam stgh 12 , kita lgsng cabut lg k.burger blenger ntu . siapa tau ajaa udh buka , dan pas kita kesana . ehh trnyata antrian.a udh pnjg bgd ..
huaaaaaaaaa ... parah dh ..
trz , kita parkir mtor en lngsg ngantri . kita ngantri hmpr stgh jam . tp ganti2an .. trz tiba saatnya kita yg mesen burger , gue , unge en gembull mesen cheese burger . sii risma ga mau . katanya sih ga doyan .. hahahha .. aneh bgd tuh bocah ..
sambil makan , gue sambil mikir strategi pulang .. gue nnya anak2 gni "woy , gmne nih pulangnye ?? waahh , gila lu . pada enak bgd makannya . bukannya mikirin pulang dlu dh ."
trz sii unge jwb "yaelah , mikirin pulang mah ntr ajee .. yg pntg makan dlu . hahaha"
pkiran gue was was lg tuh . waduhhh ...
:c



abz makan d.blenger . kita lgsng balik , niatnya sih ga mau lgsng balik k.rmh . lgn masih jam 1 ..

pas nyampe d.daerah senayan , lbh tepatnya didepan hotel mulia . gue ngeliat ada polisi lg . gue mndadak lgsng brenti en ngomongin strategi lg k.gembull . waahhhhhhhh ... emg tuh hari sial bgd dh ! trz gue blg sii gembull "mbull , ad polisi noh ! trauma mendalam gue ! haha .." tp sii gembull ga ngeliad ad polisi , trz sii gembull nnya gni "um , polisinye kemane ? ad disebrang kan ?"
gue jwb lg gni "iyee ad disebrang .. oiyee mbull . dlu kalo bokap gue nganterin gue naek mtor trz ga pke helm . dia tuh ngumpet disamping mobil , yaa kayak ngikutin dr samping gtuh . gmne ? mau ga ?"
sii gembull lgsng blg yaudeh . gue ngikutin lu dr blkng ..
dan akhirnya kita berhasil lagi ! hahahaahahahaaaasik dah !
:D

pas ada didaerah senayan , cowo gue nlpn . trz , gue sruh sii risma yg ngangkat tlp dr cwo gue (iiam pasundanbois jakonline) . trz sii risma diomelin ama dia , yaaa ga diomelin jg sih . tp yaa bgtu dh ..
gue udh takut dh kalo cwo gue lg marah . gue cuma bisa diem , diem , diem , dan diem .. sii risma jg blg gni "cwo lu marah2 tuh ama lu um . lu mendingan lgsng balik ajee dh . drpd ada apa2an lu ntr dijalan ?" yaudah , gue blg ama gembull "mbull , gue lgsng balik ye . cwo gue marah2 ama gue .. takut gue . yayaya ? gpp kan ?" sii gembull blg gni "ohh , yaudah um , gpp . lgsng balik ajee . ati2 yeee .." "iyee mbull.."

trz abs ntu , gue anterin sii risma dlu balik kerumah . d.rumahnya risma , gue nlpn cwo gue dlu . tp ga d.angkt2 ama dia . yaaa udh , gue pamit ama risma , trz lgsng balik k.rumah ..
pas nyampe dirumah , gue lgsng jelasin semuanya ke cowo gue . biar ga salah faham . dan yaaaaa bgnilah akhirnya .
:P



begitulah cerita gue .
maaf yaa kalo agak ga nyambung .. hahaha ..
saya bukan pencerita yg baik dan benar .
:D

Kisah Teman

KISAH HARI MINGGU YANG SURAM SEASON 1

oleh Oeoem Pamoengkas pada 14 November 2010 jam 17:10

Ini adalah kisah hari minggu , tgl 14 nov 2010 . sktar jam stgh 9 , gue brgkt k.skolah mau les . krna kegiatan gue d.hari minggu yaaa cuma les ajaa . sblm gue brgkt , gue tlp sii gembull dlu . gue nnya dia les apa gga . en dia jawab iyaa .
abz nlpn si gembull , gue tlp si unge buat ngajakin breng . trz , sii unge pun mau gue ajakin bareng . skitar jam 8.45 gue nyampe d.rumah unge . dan gue pun lgsng tancap gas buat prgi k.skolah . jam 9.07 , gue hampir nyampe d.skolah . tp , pas d.dpn gang skolah . gue ktemu si risma . yaudah deh , jadinya gue ajakin bareng ajaa . jam 9.10 , gue nympe d.skolah .. gue pun lgsng d.suguhin soal ama pak ratno (guru bhsa inggris + guru les) . ampe jam stgh 11 , gue ngerjain soal itu .. syukur soal.a kelar jg .
pas mau plg , sii unge ngajakin jalan . dia mau k.burger blenger d.daerah blok m . sii danti kata.a mau ikut , tp dia ga bisa .. (haha .. gmana critanya dah tuh ? mau ikut tp ga bisa ? hahaha .. ada2 ajaa nih sii dantull )

akhirnya kita pun nentuin kalo kita pergi k.burger blenger d.daerah blok m . pas d.jalan , gue nnya sii gembull . "mbull , emg.a gpp kalo ga pke helm ?" trz sii unge lgsng nyerobot "yaelah um , gpp . smlm gue bru k.situ ga ad polisi" .
tp , perasaan gue ga enak bgs ! naaah , perasaan gue yg enak itu akhirnya terkabul ..
di lampu merah depan apartemen permata hijau , d.situ ada polisi . gue udh blg sii gembull kalo d.sni tuh ada polisi . ehh ,, sii gembull malah nekat . hrz.a kalo k.blok m kan belok kanan . tp , krna ada polisi , jd.a sii gue lurus lempeng ajaa . tp sii gembull liat kalo d.dpn ada puteran balik . dia malah muter balik . naaahh ,, otomatis kita k.lampu merah yg tadi dong ? ehh ,, gue malah d..panggil ama tuh polisi . waduhhhh , pikiran gue udh was was ajee tuh . tp gue brusaha buat gga panik . krna kalo panik , psti kita di cecer trz ama tuh polisi . jd.a gue ngikutin tuh polisi . trz gue d.tanyain punya sim apa ga . yaa gue jwb ajaa gni , waduuh pak . saya kan mau les pak . saya jg baru kali ini lewat sini . saya mana tau kalo ada polisi kyk bapak . hayolaah pak , kali ini ajaa maafin kita . please pak .. yayaya ???
awal.a sih pak polisi ntu ga mau ngebebasin kita , tp kanra kita cantik2 yaa jd.a d.bebasin deh . hahaha ...

d.jalan , gue triak2 kyk org gila . "dasar polisi bego ! mau ajee ditipu ama anak balita ! hahahahahaha"

haduuuhh , sumpah ! gue trauma mendalam nih . yaa tp ini plajaran lah buat gue . :p

*to be continued*

Berita Terkini

Lima Tanda Hubungan Harus Berakhir


VIVAnews - Hubungan yang Anda dan pasangan jalani memang tidak selalu dalam keadaan baik. Ada kalanya terjadi perbedaan pendapat yang berujung pada pertengkaran hebat.

Saat hal itu terjadi biasanya muncul pikiran untuk menyudahi hubungan. Jika Anda merasakan empat dari lima tanda berikut, tampaknya mengakhiri hubungan adalah jalan yang terbaik.

1. Anda tidak lagi merasa nyaman

Setiap hubungan pasti akan berada dalam fase dimana Anda dan pasangan mengalami perubahan menuju kedewasaan. Hal ini biasanya memaksa Anda dan pasangan melakukan adaptasi lagi dengan sikap dan pemikiran yang baru.

Jika salah satu bisa Anda atau pasangan tidak beradaptasi, maka yang muncul adalah ketidaknyamanan. Rasa tersebut jika dibiarkan membuat hubungan hanya sebagai rutinitas saja.

Selain ketidakmampuan adaptasi, banyak hal yang membuat seseorang merasa tidak nyaman dalam menjalani sebuah hubungan. Saat rasa tidak nyaman berakumulasi yang kemudian muncul adalah pertengkaran yang terus menerus terjadi.

2. Bertengkar tanpa penyelesaian

Bertengkar merupakan bentuk lain dari adu argumen untuk mencari penyelesaian terhadap suatu masalah. Tetapi hal itu hanya akan berhasil jika kedua orang yang beradu argumen sama-sama ingin mencari penyelesaian.

Jika Anda dan pasangan hanya bertengkar sambil berteriak, tanpa mencari penyelesaian, bisa jadi perpisahan adalah jalan yang terbaik. Karena, bisa jadi Anda atau pasangan yang tidak ingin mencari penyelesaian. Ingatlah, hubungan berhasil apabila ada kerjasama, bukan bekerja sendiri.

3. Perselingkuhan berkali-kali

Kepercayaan adalah landasan penting dalam sebuah hubungan. Lalu, jika kepercayaan yang Anda berikan pada pasangan diingkari berkali-kali, masih pantaskah hubungan dilanjutkan.

Memang banyak pertimbangan lain dalam membina sebuah hubungan selain kepercayaan. Tetapi, jika Anda sudah merasa sakit dan muak dengan pengkhianatan yang dilakukan pasangan, ada baiknya Anda membuat keputusan yang tepat dengan cepat.

4. Tidak ada rencana masa depan

Menjalin hubungan dalam waktu lama tetapi tidak ada rencana yang jelas adalah sia-sia. Hal ini merupakan pertanda Anda atau pasangan tidak menginginkan hubungan bertahan lama dan menjadi lebih baik.

Hubungan yang dijalani pun kemungkinan hanya untuk mengisi kekosongan saja. Sebelum memutuskan hubungan untuk diakhiri bicarakan dulu dengan pasangan. Jika memang ia tidak memiliki rencana apapun, lebih baik akhiri saja.

5. Kekerasan

Saat Anda mengalami kekerasan, sebaiknya segera akhiri hubungan. Tidak hanya berbahaya bagi kondisi fisik tetapi juga psikis. Jangan mematok kekerasan sebatas fisik saja seperti memukul, atau menampar. Kekerasan psikis, seperti tekanan dan ketakutan mendalam pada pasangan justru lebih berbahaya. Cari pertolongan jika memang Anda sulit lepas dari pasangan. • VIVAnews

Puisi Teman,,

Cinta-Nya Yang Begitu Indah

oleh Nurul Azizah pada 20 November 2010 jam 11:09

aku ingin Engkau selalu bersemayam di dalam hati ini dgn indah...

aku berharap dpt berjumpa dgn-Mu dan Kekasih-Mu..

aku tak ingin lepas dari genggaman tangan-Mu dan pelukan hangat dari-Mu..

aku ingin selalu dekat dan bersama-Mu...

karna cinta-Mu sangatlah mahal bila di abaikan,,

Cinta-Mu sangat berharga dlm jiwa ini,,

aku tak ingin meninggalkan-Mu walau hnya sesaat..

walaupun aku terkadang,sering dlm ke khilafan,namun aku tak ingin Engkau jauh dariku..

aku ingin selalu menggapai ridho dari-Mu..



Puisi Teman,,

C.I.N.T.A

oleh FhacZa Loiel Sslama'na pada 21 November 2010 jam 16:58

Cinta...

Sebuah kata,

yg mNgandung byk makna..

Cinta itu bkn hburan,,

cinta itU bkaN gUroaN...
Melainkan kbuTuhan..

KbuTuhan uTk saLing memiliki..

Saling meNyadari..

Cinta dtaNg haNya dr 2 arah..

1 arah mata,
1 arah hati,

ciNta yg dtg dr haTi taK perLu mata uTk melihat.y,

krn hati bsa mRsakan dtg.y cinta..

Byk orang blg cinta itu kjam,..

Knapa??

Cinta yg kejam krna dtg.y lwat mata,,

jadi, cinta.y tak punya hati,
tak pny rasa, yg ada hanyalah kebahagiaan semu semata...

BiarPun cinta d.hiasi sjuTa harta,

berkilau penuh permata,,
apalah arti,
jika pd akhr.y merobek hati bgai duri..
Dan pd akhr.y hny air mata sendu jdi saksi bisu cinta palsu...

Minggu, 21 November 2010

Teman Yang Hebat


















BIODATA DIRI:

NAMA: FARID PRADIKJA
ASAL : ACEH
HOBI : SEPAK BOLA


MURID DIDIKAN IFA
(INDONESIAN FOOTBALL ACADEMY)